Bersyukur


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.""
(QS. Ibrahim 14: Ayat 7)

Fahamilah bahwa semua urusan adalah 
dengan (izin) Allah, sehingga sudah semestinya "segala puji milik Allah" 
(al-hamdu lillahi). Yakni rasa syukur harus disampaikan kepada Allah karena 
segala ni'mat berasal dari Allah. Barangsiapa meyakini ni'mat berasal dari 
selain Allah atau bersyukur kepada selain Allah, maka "basmalah" dan 
"hamdalah"-nya mengandung kekurangan sesuai dengan keberpalingannya 
kepada selain Allah.

Bila engkau mengucapkan, "ar Rahmanirrahim" maka hadirkanlah di 
dalam hatimu berbagai macam kelembutan-Nya agar engkau dapat melihat 
rahmat-Nya dengan jelas sehingga akan menumbuhkan harapan kepada-Nya. 
Kemudian tumbuhkan rasa ta'zhim dan takut dengan bacaan: "Maliki 
yaumiddin." Penghayatan akan keagungan-Nya harus ditumbuhkan karena tidak 
ada kerajaan kecuali bagi-Nya, sedangkan rasa takut perlu ditumbuhkan karena 
dahsyatnya hari pembalasan yang ada dalam kekuasaan-Nya. Kemudian 
perbaharuilah keikhlasan dengan ucapan: "Iyyaka na'budu." Dan perba-
haruilah kesadaran akan ketidakmampuan, kebutuhan, keterlucutan dari segala 
daya dan kekuatan, dengan ucapan: "Wa iyyaka nasta'in." Sadarilah bahwa 
keta'atanmu tidak akan terwujudkan kecuali dengan pertolongan-Nya. Bagi-
Nya segala karunia, karena telah memperkenankanmu untuk mennta'ati-Nya, 
meminta kepadamu berkhidmat untuk menyembah-Nya dan menjadikanmu 
berhak melakukan munajat kepada-Nya. Seandainya Dia tidak memperkenan-
kanmu niscaya engkau termasuk orang-orang yang terusir bersama syetan 
yang terkutuk.

Shalat adalah salah satu sarana tazkiyah dan merupakan wujud tertinggi 
dari 'ubudiyah dan rasa syukur.

Apabila engkau membaca al-Fatihah dengan cara demikian maka 
mudah-mudahan engkau termasuk orang-orang yang disebutkan oleh Allah 
dalam sebuah hadits Nabi saw: 
"Aku membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku dua bagian: Sebagiannya 
untuk-Ku dan sebagiannya lagi untuk hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa 
yang ia minta ... Hamba mengucapkan, "Alhamdulillah Rabbil 'alamin" 
lalu Allah menjawab: "Hamba-Ku memuji-Ku...." (Diriwayatkan oleh 
Muslim) 
Itulah makna ucapannya, "Sami'Allahu liman hamidah" (Allah mendengar 
orang yang memuji-Nya). 

Shalat adalah kunci hati. Di dalam shalat terungkap berbagai rahasia 
kalimat. Ini adalah hak bacaan, hak dzikir dan tasbih. Kemudian hendaknya 
dijaga suasana haibah dalam bacaan dengan membaca secara tartil dan tidak 
terlalu cepat, karena cara baca seperti ini memudahkan untuk perenungan. 
Hendaknya dibedakan antara intonasi dalam ayat rahmat, adzab, janji, 
ancaman, pujian, ta'zhim dan sanjungan.

Nabi saw bersabda: 
"Sesungguhnya Alah 'azza wajalla menghadap kepada orang yang shalat 
selama dia tidak berpaling." Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Nasa'i dan al-Hakim. Shahih sanad-nya..

Semoga kita semua tergolong orang yang banyak bersyukur.aamiin 

Sumber 
Khutbah Jum'at Kliwon Masjid Umar Bin Khattab 23 Februari 2024 
Khotib Ust. M. Fauzi 

Kitab Tazkiyatun Nafs  Imam Ghozali 




Komentar

Postingan Populer