Jatuh dan Bangun Adalah Proses

 

Pada dasarnya setiap manusia adalah pemimpin 

 أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْإِمَامُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَعَبْدُ الرَّجُلِ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Artinya: "Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin. Penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan istri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya. Ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya" (HR al-Bukhari).

sesuai dengan penjelasan bu Warih Wijayanti 

ibarat seseorang yang belajar menaiki sepeda jatuh dan bangun adalah sebuah proses untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan dan mencapai sebuah tujuan yang akan dicapai 

Setiap orang membutuhkan orang lain dan teman berfikir untuk menjalani kehidupan 


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَا رَفُوْا ۗ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."

(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)


Setinggi apapun cita-cita 

Sehebat apapun diri kita 

Pasti kita membutuhkan orang lain 

Dalam menjalani kehidupan 

Karena kita manusia 

Yang tak pernah luput dari dosa dan kesalahan 

“الإنسان محل الخطأ والنسيان

“(manusia adalah tempatnya salah dan lupa).”

 

عن أنس، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «كل بني آدم خطاء، وخير الخطائين التوابون

Dari riwayat Anas beliau berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Semua anak Adam berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah mereka yang bertaubat.”


2190. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Sumayya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada seorang laki-laki yang sedang berjalan lalu dia merasakan kehausan yang sangat sehingga dia turun ke suatu sumur lalu minum dari air sumur tersebut. Ketika dia keluar didapatkannya seekor anjing yang sedang menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah karena kehausan. Orang itu berkata: "Anjing ini sedang kehausan seperti yang aku alami tadi". Maka dia (turun kembali ke dalam sumur) dan diisinya sepatunya dengan air dan sambil menggigit sepatunya dengan mulutnya dia naik keatas lalu memberi anjing itu minum. Kemudian dia bersyukur kepada Allah maka Allah mengampuninya". Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah kita akan dapat pahala dengan berbuat baik kepada hewan?" Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Terhadap setiap makhluq bernyawa diberi pahala". Hadits ini diikuti pula oleh Hammad bin Salamah dan Ar-Rabi' bin Muslim dari Muhammad bin Ziyad (H.Bukhori) 


alangkah baiknya jika kita bisa meniru akhlaq rosulullah sebagai penebar kasih sayang bagi seluruh alam 

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ   

Artinya, “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya’: 107).

Wahai ali apabila ada orang alim yang tidak takut akan siksa Allah maka apa yang dia ajarkan kepada manusia bagaikan air yang menetes pada telur burung suwari artinya akan sia sia belaka tidak ada manfaat dan hasilnya (wasiatul mustofa)

Wahai Ali apabila ada orang lebih dari empat puluh hari tidak pernah bersilaturrahmi kepada ulama dan belajar maka akan menjadi keras hatinya. sebab ilmu akan menghidupkan hati dan bisa memberi cahaya hati yang telah gelap dan kegundahan (wasiatul mustofa) 

Al Ilmu Nuurun 

(Ilmu adalah cahaya)

6726. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Zubair Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Mis'ar dan lainnya dari Qais bin Muslim dari Thariq bin Syihab ia berkata, "Seorang laki-laki Yahudi berkata kepada Umar, "Wahai Amirul Mukminin, kalaulah ayat ini diturunkan kepada kami, yaitu ayat: '(Hari ini telah Aku sempurnakan untk kalian agama kalian, dan Aku semurkan bagi kalian Nikmat-Ku dan Aku ridhai Islam sebagai agama kalian) ' (Qs. Al Maidah: 2), niscaya telah kami jadikan hari itu sebagai hari raya." Lantas Umar berkata, "Sungguh, aku tahu hari apa ayat itu diturunkan. Ayat itu diturunkan di hari Arafah pada hari jumat." Sufyan mendengar dari Mis'ar, Mis'ar mendengar dari Qais, dan Qais mendengar dari Thariq.(HR Bukhari)


Penutupan Penguatan Implementasi


 Kurikulum Merdeka bagi Pengawas Sekolah

MBALAH ASWAJA | Prof. Dr. KH. Masdar Farid Mas'udi, M.A

islam.nu.or.id

Komentar

Postingan Populer