Salah Siapa

Suatu ketika mukidi berguru pada seseorang yang alim dan wara' dizamannya. 

Karena mukidi mendapati, konon katanya orang itu begitu hebat setiap orang yang berguru kepadanya pastilah menjadi orang yang sukses. 

Dimulailah perjalanan mukidi menuntut ilmu pada orang tersebut. 
Waktu demi waktu ... dilalui ... tak terasa sudah 15 tahun lamanya. 
Namun mukidi masih belum saja mampu mengawuasai surat alfatihah.... 

Karena malu dan putus asa ... 
Mukidi bertekat boyong dan izin pulang pada pak yai. 
Pak yai tidak melarang tekat keras mukidi untuk boyong .... 
Pak yai memberi izin namun dengan satu syarat kalau kamu pulang tolong lanjutkanlah apa yang menjadi pekerjaan ayahmu. 

Sesampai dirumah mukidi di sambut ibunya dengan rasa kaget. Kenapa kamu pulang nak..... ?
Saya pulang bu saya tidak bisa menguasai alfatihah sudah 15 tahun .... 
Syaikh memberi izin tapi dengan satu persyaratan .... saya harus melanjutkan pekerjaan ayah... 

Ibunya kaget karena ... ayah mukidi adalah pencuri besar yang ahli bisa dikatan aladin dizamannya.... 

Ya... sudah bu saya akan berangkat mencari teman-taman bapak yang masih hidup untuk belajar mencuri... 

Teman-teman ibunya kaget karena dalam satu bulan saja ... mukidi mampu menguasai teknik mencuri yang baik dan benar... 

Tibalah mukidi mempraktekkan ilmunya.... 

Suatu saat mukidi mendata rumah rumah orang kaya.... 
Yang pertama rumah orang kaya megah besar dan penuh dengan perhiasan, setelah ditanya lingkungan sekitar ternyata orang tersebut terkenal baik.... 
Mukidi mengawasi ternyata setiap hari jum'at orang tersebut selalu memberikan zakat mallnya kepada fakir miskin dan shodaqoh jariyah makanan dan minuman pada jama'ah sholat jum'at.... 
Wah.... orang ini baik.... berarti tidak layak di curi. 

Yang kedua Rumah orang kaya besar megah dan ada kolam renangnya... 
Mukidi bertanya pada masyarakat sekitar .... apakah pemilik rumah itu baik? Orang-orang menjawab baik... 
Mukidi mencoba membuktikannya sendiri 
Ternyata setiap hari kamis orang tersebut selalu memberi shodaqoh jariyah kepada para imam mushola dan untuk kesejahteraan para guru ngaji. 
Wah.... orang ini tidak layak dicuri. 

Rumah yang ketiga adalah rumah yang sangat besar bak istana presiden. Mukidi mengawasi dan bertanya pada penduduk sekitar apakah orang ini dermawan dan baik hati... 
Penduduk sekitar menjawab sangat pelit dan jahat... anaknya saja kalau keluar rumah selalu diikuti. 
Wah.... ini baru bisa dijadikan target.... 
Akhirnya malam harinya mukidi beraksi, mukidi kaget dan kebingungan melihat isi gudang rumah itu. Yang semua berisi uang ratusan ribu penuh... 
Saking bingungnya mukidi menghitung berapa yang layak dicuri untuk dijadikan zakat orang tersebut waktu subuhpun tiba.... 
Tak terasa pemilik rumah sudah menghunus pedang dilehernya, sambil bertanya siapa kamu..! Mukidi menjawab "saya pencuri.. pemilik rumahpun heran kalau mencuri kenapa tidak kabur sejak sebelum subuh tadi?... 
Mukidi menjawab saya kehabisan waktu  menghitung berapa yang harus saya ambil untuk zakat tuan? ... 
Pemilik rumah semakin heran... baik saya akan melepaskanmu setelah sholat subuh... 
Sekarang jadilah imam... sebab kalau kamu jadi makmum saya takut kamu kabur. Mukidipun menjadi imam subuh anehnya mukidi bisa menguasai alfatihah dengan baik dan benar bahkan surat pendek lainnya.... 
Setelah sholat subuh selesai mukidi ditanyai lagi kenapa kamu mencuri.... saya ikut dawuhe guru saya... kalau saya pulang saya harus melanjutkan pekerjaan bapak... lha bapak saya pencuri bak aladin dizamannaya. 
Dimana kamu mengaji... ternyata gurunya adalah sama. Akhirnya pemilik rumah juga menjelaskan saya juga manut dawuhe  guru. Dulu ketika saya pulang saya mendapat pesan kalau kamu pulang dari pondok jangan melakukan apa yang tidak kamu bisa. La saya tidak bisa ilmu faroidz dan pembagian zakat
Makanya saya biarkan uang sisa kebutuhan sehari-hari dalam gudang. 
Akhirnya pemilik rumah punya permintaan .. ambil semua uang ini bagikan pada yang berhak menerima tapi kamu harus kembali kesini lagi.. sebab ada satu syarat lagi... 

Mukidi membagikan semua uang pada ashabul asnaf sampai habis.. menjelang maghrib.. mukidi menuju pemilik rumah sambil berkata "saya sudah melaksanakan tugas, sekarang sayarat apa lagi agar saya mendapat pintu maaf tuan! Begini mukidi anak saya perempuan saya nikahkan kepadamu sebab saya takut tidak ada yang bisa amanah seperti kamu. 
Akhirnya karena barokah manut dawuhe yai mukidi mendspat istri cantik yang ayahnya satu perguruan dengannya. 

Ahirnya... 
Mukidi dan keluarganya hidup bahagia. 

Semoga kita bisa mengambil hikmah, tidaklah ada suatu tercipta sia-sia. 



#godelansarungeyai
#ciemet2007
#sarungbandel 
#umarbinkhattabmosque


Malang
Penulis 

AHMAD KHUSAINI


Komentar

Postingan Populer