Berkurban dan Sabar

Esensi dari idul adha ( idul qurban) 
Bahwa kita sebagai hamba Tuhan Allah SWT 
Tidak punya kuasa apapun dan tidak mempunyai apapun kecuali yang dititipkan Allah kepada kita. 

Namun alangkah angkuhnya kita sebagai umat islam yang mengaku-aku dan mengklaim bahwa apa yang kita miliki adalah milik kita. 

Sepatutnya kita mencontoh nabi Ibrahim yang bapak tauhid yang menggantungkan semua hidupnya hanya untuk mengEsakan Allah swt. Hidup dan matinya semata-mata karena Allah dan untuk Allah.

Semoga peringatan Idul Adha 10 Dzhulhijjah 1442 H / 20 Juli 2021 yang dalam keadaan pandemi wabah virus corona / covid 19 ini kita mampu mengambil hikmah dan pelajaran akan kehidupan yang sejati. 

Sesuai dengafirman Allah akan pentingnya pengorbanan 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَا نْحَرْ 
fa sholli lirobbika wan-har

"Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)."
(QS. Al-Kausar 108: Ayat 2)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

Berkurban / atau pengorbanan adalah sebuah sarana meningkatakan keikhlasan ibadah kita kepada Allah. Karena ibadah apapun tanpa ada dasar keikhlasan akan sia-sia belaka. 

Ikhlas akan ujian ikhlas akan musibah ikhlas akan qodo' dan qodar yang berlaku pada kita. InsyaAllah jika kita bisa ikhlas dan mengorbankan apa yang dititipkan Allah pada kita untuk Allah dan semata-mata karena Allah pasti hidup kita akan mendapatkan kebahagiaan baik dunia maupun diakhirat. 

Bahkan hidup kita anak kita harta kita semua adalah amanah yang dititipkan Allah kepada kita dan kapanpun akan diambil oleh Allah swt. 

Bersabar merupakan pengorbanan yang harus kita lakukan dalam menjalani kehidupan. Sebab ketika apa yang kita harapkan tidak sesuai kenyataan keimanan kita akan menurun dan bahkan kita bisa menjadi kufur dan akhirnya menjadi kafir. 

Tentang kesabaran 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَا لَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْۤ اَرٰى فِى الْمَنَا مِ اَنِّيْۤ اَذْبَحُكَ فَا نْظُرْ مَا ذَا تَرٰى ۗ قَا لَ يٰۤاَ بَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِيْۤ اِنْ شَآءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
fa lammaa balagho ma'ahus-sa'ya qoola yaa bunayya inniii aroo fil-manaami anniii azbahuka fangzhur maazaa taroo, qoola yaaa abatif'al maa tu-maru satajiduniii ing syaaa-allohu minash-shoobiriin

"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.""
(QS. As-Saffat 37: Ayat 102)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

Kualitas keimanan kita ditentukan oleh kesabaran dan keikhlasan kita dalam kehidupan sehari-hari. 
Untuk itu kita harus siap dengan segala ketetapan yang diberikan Allah kepada kita. Semoga kita menjadi muslim yang kaffah yang mampu menghambakan diri kepada Allah dengan sebaik-baiknya. 

Semoga apapun ujian yang berlaku dalam kehidupan kita tidak mengurangi keimanan dan cinta kita kepada Allah dan Rosulullah. Semoga wabah pagebluk pandemi virus covid-19 segera diangkat dari bumi agar kita semua bisa menjalankan aktivitas yang normal. 

Semoga setelah kesulitan yang kita alami bersama ini,  Allah memberikan kemudahan dan jalan keluar atas masalah-masalah yang kita alami. Semoga yang sakit menjadi sembuh yang susah menjadi senang yang sedih menjadi bahagia yang sendiri segera mendapatkan teman. 

Akhir kata 
Ihdinashirotol mustaqim 
Wassalamu'alaikum wr.wb 


Ttd 
sarungbandel 





Komentar

Postingan Populer